Laporan Prospek Pembangunan Asia 2023 (Asian Development Outlook) yang dirilis oleh Bank Pembangunan Asia (ADB) Selasa (4/4) hari ini menyatakan, ekonomi negara berkembang di Asia pada tahun ini dan tahun depan diprediksi akan tumbuh 4.8% dibanding 4.2% tahun 2022.
ADB menyatakan, Tiongkok dan India akan menjadi pendukung utama dalam memajukan pertumbuhan ekonomi regional. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun 2023 diprediksi akan mencapai 5.0%, dan 4.5% pada tahun 2024. Sedangkan pertumbuhan ekonomi India tahun 2023 diprediksi mencapai 6.4% dan 6.7% pada tahun 2024. Pertumbuhan keseluruhan ekonomi di Asia Tenggara pada tahun 2023 diperkirakan akan mencapai 4.7%, dan 5.0% pada tahun 2024.
ADB mengatakan, faktor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi di tahun ini dan tahun depan adalah rehabilitasi industri pariwisata di sejumlah daerah, meroketnya kebutuhan terhadap pengiriman dan transfer uang serta keterbukaan Tiongkok akan lebih lanjut mendorong perkembangan industri pariwisata dan perdagangan.
Akan tetapi, perkembangan ekonomi regional masih menghadapi tantangan. ADB mengatakan, bentrokan Rusia-Ukraina akan mengakibatkan inflasi global dan memicu pengetatan moneter. Sejumlah bank di Amerika Serikat dan Eropa sedang menghadapi risiko meningkatnya utang dan kurs, hal ini kemungkinan akan mengancam stabilitas moneter di kawasan Asia-Pasifik. Untuk menangkis tantangan tersebut, kawasan Asia-Pasifik hendaknya bersatu erat dan bersama-sama mengintensifkan kemampuan menghadapi risiko keuangan dengan merangsang pertumbuhan ekonomi.