Waresijiang Maimaiti dari Xinjiang Tiongkok menyampaikan pidato di depan Sidang Dewan HAM PBB ke-52 pada Jumat lalu (17/3) untuk mengungkapkan bahaya teroris dan kekerasannya.

Waresijiang Maimaiti telah bekerja di pos Kepolisian Otbeshi Kabupaten Wushi, Prefektur Aksu Xinjiang selama 13 tahun. Dia pernah berkali-kali berpartisipasi dalam penanganan berbagai kasus teroris pada beberapa tahun yang lalu, dan menyaksikan kasus teroris telah mengakibatkan banyak korban jiwa yang tidak berdosa dan kerugian harta benda yang sangat besar, serta kerusakan serius terhadap stabilitas sosial dan kesakitan besar kepada masyarakat bebagai etnis.

Dia mengatakan bahwa terorisme adalah ancaman bagi kemanusiaan dan teroris adalah musuh bersama kita. Pemberantasan terorisme yang dilakukan Xinjiang adalah langkah adil untuk memelihara keselamatan jiwa dan harta benda rakyat, menjaga stabilitas sosial dan melindungi hak asasi manusia.

“Upaya deradikalisasi Xinjiang tidak menargetkan etnis tertentu dan tidak bersangkutan dengan diskriminasi etnis, merupakan kebijakan mendasar untuk mencegah dan menghukum ekstremisme dan menentang terorisme,” tuturnya.